KUMPARTA: " AKU"
Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Populer

Senin, 19 Maret 2012
“Aku”

Eksistensi manusia, ya setiap manusia pasti terdorong untuk memikirkan eksistensinya. Bagaimana tidak, sebab manusia senantiasa terbanyangi pertanyaan-pertanyaan besar :

Dari mana Aku datang ?
Apakah Keberadaanku bagaikan terlahir begitu saja ?
Siapa Aku ini ? Mengapa Aku diciptakan ?
Apakah tujuan hidup ini ? Mengapa Aku dibekali akal dan kehendah ?
Apakah kehidupan berakhir dengan datangnya kematian ?


Apa artinya “Jasad Pengikat Budi, Budi Pengikat Nafsu, Nafsu Pengikat Karsa (Kemauan), karsa pengikat sukma, sukma pengikat rasa, rasa pengikat cipta, cipta pengikat penguasa, penguasa pengikat Yang Maha Kuasa”.

Ada apa setelah mati ?
Bagaimana caraku menyingkap rahasia semua itu ?

Ada apa dengan sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW:
Man’arafa nafsahu faqad’arafa rabbahu
(Barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.)

Ada apa pula dengan sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW:
“Hati orang yang beriman Adalah Baitullah (Rumah Allah)”

Ataukah ada Khaliq/Pencipta yang mengadakan aku ?
Siapa dia ? Apa hubunganya dengan aku ?


Pertanyaan demi pertanyaan diatas, mula-mula bersifat historis lalu psikologis kemudian berubah menjadi pertanyaan yang mendesak membutuhkan jawaban. 

Baiklah mari kita mulai membahas tentang keberadaan manusia di muka bumi ini. Seperti kita ketahui bahwa keberadaan manusia di muka bumi ini atau di alam semesta ini telah banyak dijelaskan dalan Al Quran.  Seperti Firma Allah dalam QS. 15: 28-29 berikut :


ŒÎ)ur tA$s% y7/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) 7,Î=»yz #\t±o0 `ÏiB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*yJym 5bqãZó¡¨B ÇËÑÈ  

Artinya :    dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, QS. 15:28

#sŒÎ*sù ¼çmçF÷ƒ§qy àM÷xÿtRur ÏmŠÏù `ÏB ÓÇrr (#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y ÇËÒÈ  
Artinya : Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796].
[796] Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan. QS. 15:29


Dalam kerangka ini kita dapat mengabil garis yang jelas bahwa manusia pada dasarnya merupakan proyek yang diciptakan oleh Allah SWT, yang terdiri dari Jasad (raga manusia) dan Ruh (cahaya yang terpuji atau Nur Muhammad).  Raga manusia sebagaimana QS. 15:28 Allah menegaskan bahwa  "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. Dari firman tersebut apabila kita maknai secara cerdas bahwa sesungguhnya raga  manusia termasuk kedalam kategori ciptaan yang memiliki derajat rendah. Selanjutnya dalam QS.15:29 Allah berfirman “Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”. Maknanya adalah dengan adanya ruh dalam diri manusia, manusia menjadi sempurna, manusia memiliki derajat yang tinggi diantara makhluk ciptaan Allah, sehingga semua malaikat diminta oleh Allah untuk sujud menghormati keberadaan manusia. Selain dalam QS. 15 : 28-29 Allah menegaskan kembali tentang keberadaan manusia di alam semesta ini dalam QS.3:6 sebagai berikut :   


uqèd Ï%©!$# óOà2âÈhq|ÁムÎû ÏQ%tnöF{$# y#øx. âä!$t±o 4 Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd âƒÍyèø9$# ÞOŠÅ3ysø9$# ÇÏÈ  

Artinya : Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Sepertinya Allah telah mengetahui masalah eksistensi manusia menjadi penting bagi manusia maka menjawab keserasah manusia tersebut  Allah berfirman dalam QS.23:12-14 :  
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ  
Artinya :    dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. QS.23:12
§NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ  
Artinya :    Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). QS. 23:13

¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ  
Artinya :    Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. QS. 23:14



Hikma apa yang dapat kita peroleh dari penegasan demi penegasan Allah SWT tentang diri manusia yakni manusia yang telah sempurna adalah manusia yang memiliki kesadaran akan eksistensi Allah SWT dalam dirinya. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS.2:30 


øŒÎ)ur tA$s% š/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkŽÏù `tB ßÅ¡øÿム$pkŽÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ  
Artinya :    Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."


Untuk menegaskan bahwa ruh manusia itu adalah eksistensi Allah SWT, dalam QS.28:88, QS.2:186 dan QS.50:16 Allah SWT berfirman :

Ÿwur äíôs? yìtB «!$# $·g»s9Î) tyz#uä ¢ Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd 4 @ä. >äóÓx« î7Ï9$yd žwÎ) ¼çmygô_ur 4 ã&s! â/õ3çtø:$# Ïmøs9Î)ur tbqãèy_öè? ÇÑÑÈ  
Artinya :    janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. QS. 28:88

#sŒÎ)ur y7s9r'y ÏŠ$t6Ïã ÓÍh_tã ÎoTÎ*sù ë=ƒÌs% ( Ü=Å_é& nouqôãyŠ Æí#¤$!$# #sŒÎ) Èb$tãyŠ ( (#qç6ÉftGó¡uŠù=sù Í< (#qãZÏB÷sãø9ur Î1 öNßg¯=yès9 šcrßä©ötƒ ÇÊÑÏÈ  
Artinya : dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. QS. 2:186

ôs)s9ur $uZø)n=yz z`»|¡SM}$# ÞOn=÷ètRur $tB â¨Èqóuqè? ¾ÏmÎ/ ¼çmÝ¡øÿtR ( ß`øtwUur Ü>tø%r& Ïmøs9Î) ô`ÏB È@ö7ym σÍuqø9$# ÇÊÏÈ  

Artinya :    dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, QS. 50:16


Dalam penjelasan selanjutnya bahwa penegasan Allah berkaitan eksistensinya dalam diri manusia bukan tanpa syarat, akan tetapi dalam QS.29:45 Allah memberikan syarat kepada manusia bahwa eksistensi Allah akan nampak dalam diri manusia apabila manusia syarat yang diberikan Allah telah terpenuhi. Perhatikan firman Allah SWT dalam QS.29:45 berikut :

ã@ø?$# !$tB zÓÇrré& y7øs9Î) šÆÏB É=»tGÅ3ø9$# ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# ( žcÎ) no4qn=¢Á9$# 4sS÷Zs? ÇÆtã Ïä!$t±ósxÿø9$# ̍s3ZßJø9$#ur 3 ãø.Ï%s!ur «!$# çŽt9ò2r& 3 ª!$#ur ÞOn=÷ètƒ $tB tbqãèoYóÁs? ÇÍÎÈ
Artinya :    Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. 29:45


Dari sinilah terdapat titik temu konsep MANUGALING KAULA GUSTI paham wahdatul wujud dengan konsep tasawuf. Artinya bahwa MANUGALING KAULA GUSTI itu bukan tanpa syarat tetapi MANUGALING KAULA GUSTI memiliki syarat yang sama dengan syarat yang ditentukan Allah SWT dalam QS. 29:45 tersebut, hanya saja syarat yang ditekankan dalam konsep MANUGALING KAULA GUSTI lebih operasional dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga jangan disalahpahami bahwa orang yang berakhlak buruk/jelek sama dengan Allah yang berakhlak buruk. Pandangan ini sungguh menyesatkan.

Mari kita perhatikan syarat yang harus dipenuhi dalam konsep MANUGALING KAULA GUSTI :

Hidup itu harus nurut pada apa yang menjadi
“ KAREPING RASHA” bukan nurut “RASHANING KAREP”.

Pernyataan “ KAREPING RASHA” sama dengan “ JIWA YANG MERDEKA” sama dengan AN-NAFSUL MUTMAINAH atau jiwa yang mampu mengendalikan nafsu amarah, nafsu supiah dan nafsu lauamah.  Dengan kata lain jiwa yang mampu mengendalikan nafsu syahwat, nafsu makan (tidak mudah lapar,rakus,dll), nafsu tidur (tidak suka tidur dll), tidak suka menyakiti hati orang lain, tidak suka mencelakai orang lain, tidak suka merugikan orang lain, tidak suka menyerobot hak orang lain, suka bersyukur, tidak suka panas hatinya, tidak suka iri hati, tidak dengki, tidak pamrih, tidak congkak, tidak sombong, tidak suka takabur, tidak egois, tidak suka tersinggung, tidak mudah sedih, tidak mudah marah, tidak besar kepala, tidak suka dipuji dan tidak pamrih pahala artinya jiwa yang penuh cinta, dan kasih sayang.
Sebaliknya pernyataan “RASHANING KAREP” sama dengan “ JIWA YANG TERPENJARA” sama dengan JIWA YANG RESAH atau jiwa yang tunduk terhadap nafsu amarah, nafsu supiah dan nafsu lauamah yang meliputi : nafsu syahwat ( nafsu sex ), nafsu makan (mudah lapar,rakus,dll), nafsu tidur (suka tidur dll), suka menyakiti hati orang lain, suka mencelakai orang lain, suka merugikan orang lain, suka menyerobot hak orang lain, tidak pernah puas diri, sulit bersyukur, suka panas hatinya, suka iri hati, dengki, serba pamrih,congkak,sombong,takabur,egois, tersinggungan, mudah sedih, mudah marah, besar kepala, suka dipuji dan pamrih pahala.
Sehingga dengan demikian akan tercapai yang namanya :
“ Hidup itu Punya Rasha Tidak Punya Rasha Punya”



Atas dasar itulah Allah dalam QS. 103 ayat 1-3 Allah bersumpah atas nama eksistensinya, agar manusia benar-benar mengetahui rahasia hidupnya.

ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ   ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ   žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
Artinya :

1.      Demi masa.
2.      Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3.      Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.


Inilah jawaban Sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW:
Man’arafa nafsahu faqad’arafa rabbahu
(Barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.)
dan
Sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW:
“Hati orang yang beriman Adalah Baitullah (Rumah Allah)”

Sekali lagi inilah jawaban tentang eksistensi manusia “AKU”



ûÓÍ_¯RÎ) $tRr& ª!$# Iw tm»s9Î) HwÎ) O$tRr& ÎTôç6ôã$$sù ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# ü̍ò2Ï%Î! ÇÊÍÈ

Artinya : Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku. (QS.20:14)


0 komentar:

"Terima Kasih anda telah berkunjung di web ini. Semoga penyajian saya menjadi inspirasi dan bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan.Selamat Menikmati!