KUMPARTA: "PIKIRAN"
Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Populer

Sabtu, 17 Maret 2012
Pikiran Manusia

Kamus besar Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Pikiran terbagi dalam dua bagian yakni pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar merupakan gagasan dan proses mental yang menggunakan akal budi dan logika untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu yang dikendalikan secara sengaja, dengan kata lain pikiran sadar merupakan pikiran yang selalu mendasarkan pada fakta atau kenyataan yang dapat dilihat, didengar dan dirasa. Fungsi utamanya yakni mengenali informasi yang masuk melalui panca indra, membandingkan, menganalisis kemudian memutuskan respon spesifik terhadap informasi tersebut. Sedangkan  pikiran bawah sadar merupakan suatu pikiran diluar logika, hal yang tidak diketahui sebelum melalui proses pengalaman, hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Fungsi utamanya memproses kebiasaan, perasaan, memori permanen, persepsi, kepribadian,intuisi, kreaktivitas dan keyakinan.
Krishna (2001) menyebutkan empat tingkatan pikiran yaitu conscious mind, subconscious mind (unconscious mind), superconscious mind, dan No mind. Conscious mind merupakan kesadaran yang paling rendah atau kesadaran keinginan untuk memperoleh kepuasan, kenikmatan, dan kenyamanan lewat terpenuhinya kebutuhan instink-instink hewani dengan jangkuan yang sangat terbatas, sebatas kesadaran fisik yang disebut ego (Krishna, 2001:56-57).

Sementara itu subconscious mind mengumpulkan stimulus panca indera baik yang disadari maupun tidak kedalam medan bio-electric (Krishna, 2001:57). Subconscious mind akan terjadi ketika seseorang berpikir mendalam tentang suatu masalah, menganalisis suatu alasan, filsafat, sedang berhalunisasi, sedang melakukan visualisasi, dan sedang melamun/berkhayal atau berimajinasi (Krishna, 2001:57-58). Subconscious mind membuat kita tidak pernah hidup dalam kekinian karena membawa kita memikirkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan (Krishna, 2001:58-59). Hal ini menyebabkan kita terjebak pada waktu, padahal waktu merupakan sebuah ilusi (Tolle, 2004:36). Oleh karena itu, Krishna menyarankan agar kita membuang sampah-sampah dalam subconscious mind agar tidak terbelit dalam masa lalu dan masa datang melalui meditasi, sedang Tolle menyarankan untuk berpikir “sekarang”, bukan berpikir masa lalu dan masa datang dengan memanfaatkan waktu sekarang seefektif mungkin dan tidak membuangnya berlalu sia-sia.
Sementara itu superconscious mind, pada dasarnya berada diluar logika dan analisis rasional, semacam intuisi (Krishna, 2001:86). Dalam bahasa psikologi, superconscious mind, disebut juga dengan cosmic mind atau super mind, dimana pikiran kita berada pada kondisi paling lembut, paling halus, paling dalam, tetapi masih berada dalam mind itu sendiri (Krishna, 2001:88).
Tingkatan pikiran yang paling tinggi adalah no mind. Pada tingkatan ini manusia akan berada pada kesadaran murni, diluar jangkauan pikiran, rasa, dan bebas dari kekangan mind-mind sebelumnya (Krishna, 2001:99-100). Dengan kata lain, pada kondisi no mind, kita akan terbebas dari segala kebutuhan instink hewani dan sampah-sampah negatif dan positif subconscious mind. Kondisi no mind merupakan kondisi idaman setiap manusia meskipun sulit dijangkau dan direalisasikan.
Sementara itu Mendis (2006) menyatakan bahwa cittas dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Salah satu cara klasfikasinya didasarkan pada sifatnya (jaati) yang terdiri atas vipaaka, kamma, dan kiriya cittas. Vipaaka merupakan cittas yang dihasilkan oleh consciousness, sebagai efek dari kamma sebelumnya. dengan demikian vipaaka merupakan pikiran yang dapat merasakan, melihat, meraba dengan indera kita.
Kamma merupakan cittas yang menyebabkan aksi (kamma) melalui tubuh, percakapan atau pikiran, disebut juga dengan causative cittas, yaitu citta yang baik yang akan menghasilkan tindakan baik dan citta yang buruk akan menghasilkan tindakan buruk pula (Mendis 2006). Sementara itu, kiriya cittas merupakan kammically yang tidak efektif, lebih mendekati fungsi, yang melaksanakan fungsi-fungsi sederhana dalam proses kesadaran, sedang lainnya merepresentasikan tindakan dan penalaran arahant, yang tidak lagi menghasilkan kamma baru.

Klasifikasi Pikiran manusia.

Sebagaimana disampiakan diatas bahwa Pikiran manusia terbagi dalam dua bagian yakni Pertama pikiran sadar  yang berfungsi mengenali informasi yang masuk melalui panca indra, membandingkan, menganalisis kemudian memutuskan respon spesifik terhadap informasi tersebut yang letaknya berada di otak bagian kiri. Kedua  pikiran bawah sadar berfungsi memproses kebiasaan, perasaan, memori permanen, persepsi, kepribadian,intuisi, kreaktivitas dan keyakinan yang letaknya berada di otak bagian kanan. Berdasarkan bagian tersebut, menurut abdul khafi syatra ( 2010:24-26 ) masing-masing bagian memiliki kapasitas yang meliputi :

Pikiran Sadar
Pikiran Bawah Sadar
a.       Menguasai 7 ± 2 bit informasi
b.      Berpikir berurutan
c.       Logis
d.      Linier
e.       Berpikir
f.       Pengalaman Sekunder
g.      Sadar
h.      Gerakan Sadar
i.        Masa Kini
j.        Mencoba mengerti masalah
k.      Memilih/mengarahkan tujuan
l.        Disengaja
m.    Verbal
n.      Analitis
o.      Fokus terbatas
p.      Kognitif
q.      Memproses sesudah 0,5 detik

a.       Menguasai 2,3 juta bit informasi
b.      Simultan/bersamaan
c.       Intuitif dan berhubungan
d.      Sibernetik/acak
e.       Merasa
f.       Pengalaman primer
g.      Tidur,mimpi dan lain sebagainya
h.      Gerakan tak sadar
i.        Menyimpan informasi/memori
j.        Mengetahui solusi
k.      Membuat tujuan tercapai
l.        Otomatis
m.    Non-verbal
n.      Sintetik
o.      Tak terbatas dan meluas
p.      Eksperiensial
q.      Memproses langsung, sebelum pikiran sadar menyadari.

  
Gelombang Otak Manusia

Pikiran manusia pada dasarnya memiliki dua bagian yakni pikiran sadar yang letaknya berada di otak bagian kiri dan pikiran bawah sadar yang letaknya di bagian kanan. Menurut para ahli saraf (neurology) dalam Abdul khafi syatra         (2010 : 100-102) dinyatakan bahwa otak manusia memiliki empat level gelombang otak yakni :
1.      Beta ( 14-100 Hz). Dalam frekuensi ini, kita tengah berada pada kondisi aktif, terjaga, sadar penuh, dan didominasi oleh logika. Inilah kondisi normal yang kita alami sehari-hari ketika sedang terjaga (tidak tidur). Kita berada pada frekuensi ini ketika kita bekerja, berkonsentrasi,berbicara,berpikir tentang masalah yang kita hadapi dan sebagainya. Dalam frekuensi ini, kerja otak cenderung memantik munculnya rasa cemas, khawatir, stress dan marah.
2.    Alpha ( 8-13,9 Hz). Ketika otak kita berada dalam getaran frekuensi ini, kita akan berada pada posisi khusyuk, rileks, meditative,nyaman, dan ikhlas. Dalam frekuensi ini, kerja otak mampu menyebabkan kita merasa nyaman, tenang, dan bahagia.

3.      Theta ( 4-7,9 Hz). Dalam frekuensi yang rendah ini, seseorang akan berada pada kondisi sangat khusyuk, keheningan yang mendalam, deep-meditation, dan “mampu mendengar” nurani bawah sadar. Inilah kondisi yang mungkin diraih oleh para ulama biksu ketika mereka melantunkan do’a di tengah keheningan malam pada sang Ilahi.
4.   Delta (0,1-3,9 Hz). Frekuensi terendah ini terdeteksi ketika orang tengah tertidur pulas tanpa mimpi. Dalam frekuensi ini, otak memproduksi human growth hormone yang baik bagi kesehatan kita. Bila seseorang tidur dalam keadaan delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi.


Logika

 Logika adalah suatu displin yang berhubungan dengan metode berpikir. Pada tingkat dasar, logika memberikan aturan-aturan dan teknik-teknik untuk menentukan apakah suatu argumen yang diberikan adalah valid. Berpikir logis digunakan dalam matematika untuk membuktikan teorema-teorema, dalam ilmu pengetahuan sosial dan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan banyak masalah. Dalam logika kita tertarik kepada benar atau salahnya dari pernyataan-pernyataan (statemen-statemen), dan bagaimana kebenaran/kesalahan dari suatu statemen dapat ditentukan dari statemen-statemen lain.
Unit terkecil yang berhubungan dengan logika (proposisional) adalah kalimat. Kalimat-kalimat yang diperhatikan dalam logika bukan sebarang kalimat tetapi kalimat-kalimat yang bernilai benar atau salah. Jenis kalimat ini disebut pernyataan atau statemen (statement). Setiap pernyataan adalah sebuah kalimat, tetapi sebuah kalimat belum tentu sebuah pernyataan. Hanyalah kalimat-kalimat yang bersifat “menerangkan sesuatu” (kalimat deklaratif) yang dapat digolongkan sebagai pernyataan. Akan tetapi, tidak semua kalimat yang menerangkan sesuatu dapat digolongkan sebagai pernyataan.  Jika sebuah pernyataan benar, maka pernyataan tersebut dikatakan mempunyai nilai kebenaran “benar”; jika sebuah pernyataan salah, maka nilai kebenarannya adalah “salah”.
Oleh karena itu soerang sufi berkata “ bunuhlah aku dengan pedangmu, tetapi tidak dengan kata-katamu”. Sebab setiap kata memiliki energy tersendiri, jika tidak memiliki filter diri yang baik, energy kata akan mempengaruhi hampir seluruh alam sadar dan alam bawah sadar kita bahkan mengisi aliran darah dan nafas kita. Pada titik ini, jika energy kata yang muncul adalah energy negative maka kreaktivitas jiwa dan fisik berikut harga diri akan rapuh dan secara perlahan mengubah tubuh kita yang semula tegar dan membanggakan menjadi rapuh dan pesimistik, yang pada akhirnya kita akan terbawa pada ruang gelap dan menakutkan.


Mari kita “rashakan” pernyataan dalam bahasa jawa berikut :

Hidup itu harus nurut pada apa yang menjadi
“ KAREPING RASHA” bukan nurut “RASHANING KAREP”.



 Sebelumnya mari kita simak Firman Allah SWT berikut :

øŒÎ)ur tA$s% y7/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) 7,Î=»yz #\t±o0 `ÏiB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*yJym 5bqãZó¡¨B ÇËÑÈ  
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, (QS 15 : 28)
#sŒÎ*sù ¼çmçF÷ƒ§qy àM÷xÿtRur ÏmŠÏù `ÏB ÓÇrr (#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y ÇËÒÈ  
Artinya :    Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796].
[796] Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan. (QS 15 : 29)

Berdasarkan firman diatas Allah menegaskan bahwa Jasad manusia termasuk dalam derajat terendah, sementara ruh manusia termasuk kedalam derajat yang tinggi. Karena keberadaan ruhlah, Allah menyerukan kepada seluruh malaikat termasuk syaitan untuk tunduk kepada manusia dan sekaligus manusia menjadi khalifa (wakil Allah) di atas bumi.  



Setelah kita menyimak firman Allah diatas mari kita lanjutkan bahasan mengenai:

Hidup itu harus nurut pada apa yang menjadi
“ KAREPING RASHA” bukan nurut “RASHANING KAREP”.

Pernyataan “ KAREPING RASHA” sama dengan “ JIWA YANG MERDEKA” sama dengan AN-NAFSUL MUTMAINAH atau jiwa yang mampu mengendalikan nafsu amarah, nafsu supiah dan nafsu lauamah.  Dengan kata lain jiwa yang mampu mengendalikan nafsu syahwat, nafsu makan (tidak mudah lapar,rakus,dll), nafsu tidur (tidak suka tidur dll), tidak suka menyakiti hati orang lain, tidak suka mencelakai orang lain, tidak suka merugikan orang lain, tidak suka menyerobot hak orang lain, suka bersyukur, tidak suka panas hatinya, tidak suka iri hati, tidak dengki, tidak pamrih, tidak congkak, tidak sombong, tidak suka takabur, tidak egois, tidak suka tersinggung, tidak mudah sedih, tidak mudah marah, tidak besar kepala, tidak suka dipuji dan tidak pamrih pahala artinya jiwa yang penuh cinta, dan kasih sayang.
Sebaliknya pernyataan “RASHANING KAREP” sama dengan “ JIWA YANG TERPENJARA” sama dengan JIWA YANG RESAH atau jiwa yang tunduk terhadap nafsu amarah, nafsu supiah dan nafsu lauamah yang meliputi : nafsu syahwat ( nafsu sex ), nafsu makan (mudah lapar,rakus,dll), nafsu tidur (suka tidur dll), suka menyakiti hati orang lain, suka mencelakai orang lain, suka merugikan orang lain, suka menyerobot hak orang lain, tidak pernah puas diri, sulit bersyukur, suka panas hatinya, suka iri hati, dengki, serba pamrih,congkak,sombong,takabur,egois, tersinggungan, mudah sedih, mudah marah, besar kepala, suka dipuji dan pamrih pahala.
Dengan demikian bagi siapapun yang membaca tulisan ini penulis hanya menyajikan selanjutnya pembaca dipersilahkan merasakan dan memaknai serta menyimpulkan hakekat penciptaan manusia sebagai mikrokosmos dan Alam sebagai makrokosmos.

Referensi :

Al Quran Surat Al Hijir 28-29

Abdul Khafi Syatra, 2010, Misteri Alam Bawah Sadar Manusia, DIVA press Yogyakarta.
As’adi Muhammad, 2011, Cara Kerja Emosi dan Pikiran Manusia, DIVA press, Yogyakarya
Kamus Besar Bahasa Indonesia Ofline 1.3

Krishna, Anand. 2001. Ilmu Medis dan Meditasi: Conscious Mind, Subconscious Mind, Superconscious Mind, & No-Mind. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
…………...www.alangalangkumitir.blogspot.com
……………http://en.wikipedia.org/wiki/Mind, diakses tanggal 1 Oktober 2011


0 komentar:

"Terima Kasih anda telah berkunjung di web ini. Semoga penyajian saya menjadi inspirasi dan bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan.Selamat Menikmati!