Diberdayakan oleh Blogger.
Postingan Populer
-
Simposium Nasional Akuntansi 15 dilaksanakan di Banjarmasin Tahun 2012. untuk mendownload Jurnal SNA 15 silahkan klic Link dibawah ini : ...
-
Simposium Nasional Akuntansi 13 dilaksanakan di Purwokerto Tahun 2010. untuk mendownload Jurnal SNA 13 untuk masing-masing bidang silahkan k...
-
Simposium Nasional Akuntansi 14 dilaksanakan di Aceh Tahun 2011. untuk mendownload Jurnal SNA 14 silahkan klic Link dibawah ini : ...
-
Simposium Nasional Akuntansi 16 dilaksanakan di Manado 25-28 September 2013. untuk mendownload Jurnal SNA 16 silahkan klic Link dibawah in...
-
Simposium Nasional Akuntansi 11 dilaksanakan di Pontianak tahun 2008. untuk mendownload Jurnal SNA 11 silahkan klic tautan dibawah ini : ...
Rabu, 18 Juli 2012
BAGIAN KEENAM
Akuntansi Emansiasi berpandangan bawah 1)
Manusia (buruh) bukan sebagai mesin, pendulang Income bagi kepentingan
manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan bagi kasta
tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi melaihat buruh,
manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik, 2) Ketika terjadi pelanggaran
dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui siapa yang
benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka dilakukan
perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun jika
oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. 3) Untuk tujuan income
disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan, kebijaksanaan, peri
kemanusiaan dan cinta tanah air, penekanannya adalah peran aktif moralitas, etika, kejujuran, amanah serta
kecintaan terhadap pelestarian lingkungan, bangsa dan negara.
BAGIAN KEENAM
Akuntansi Emansiasi berpandangan bawah 1)
Manusia (buruh) bukan sebagai mesin, pendulang Income bagi kepentingan
manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan bagi kasta
tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi melaihat buruh,
manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik, 2) Ketika terjadi pelanggaran
dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui siapa yang
benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka dilakukan
perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun jika
oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. 3) Untuk tujuan income
disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan, kebijaksanaan, peri
kemanusiaan dan cinta tanah air, penekanannya adalah peran aktif moralitas, etika, kejujuran, amanah serta
kecintaan terhadap pelestarian lingkungan, bangsa dan negara.
Konsep Akuntansi Emansipasi
Berangkat dari
kebenaran logika berpikir pada bagian empat diatas, untuk dekonstruksi postulat
akuntansi dan konsep teori akuntansi berikut akan disajikan konsep
Empansipasi/Kesetaraan yang nantinya akan menggantikan nilai-nilai yang ada
pada nilia-nilai postulat akuntansi dan konsep teori akuntansi.
Kata emansipasi berasal dari bahasa latin yaitu “Emancipacio”, Emansipasi
secara umum adalah kesataraan hak. Kamus
besar bahasa Indonesia menyebutkan emansipasi merupakan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena
nilai emasipasi dalam dekonstruksi nilai postulat akuntansi dan konsep teori
akuntansi adalah Persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan
stakeholder yang meliputi mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan
diri, mendapatkan
perlakuan yang manusiawi sebagaimana
mestinya tanpa diskriminasi, tidak meremehkan, tidak mengeksploitasi, apalagi
menyiksa, dan mendapatkan kesejahteraan yang adil dan proporsional. Berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan (Jujur
& Amanah), Kebijaksanaan (mengedepankan kearifan local), Peri Kemanusiaan
(mengedepankan cinta kasih antar sesama) dan cinta tanah air (perlindungan
terhadap lingkungan, bangsa dan negara). Sehingga konsep ini berpandangan bahwa
Owners Capital, Owners Employess, Owners Manager dan Owener Society mendapatkan persamaan hak dalam hal
perlakukan kesejahteraan. Sehingga dalam pandangan emansipasi pemilik
perusahaan adalah pemodal, manajemen, buruh dan masyarakat.
Untuk itu, konsep
teoritis akuntansi merupakan pernyataan yang harus dapat dibuktikan
kebenarannya untuk menopang dan mewujudkan tujuan laporan keuangan yang
menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas yang
ditandai oleh adanya pengakuan pada kepemilikan bersama.
Dengan
demikian, perubahan yang diharapkan dari dekonstuksi akuntansi emansiasi ini adalah
Pertama, akuntansi melihat manusia (buruh) bukan sebagai mesin,
pendulang Income bagi kepentingan manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan
bagi kasta tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi
melaihat buruh, manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik. Sehingga baik buruh, manajemen dan pemodal mendapatkan
kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri,
mendapatkan perlakukan yang manusiawi sebagaimana
mestinya tanpa diskriminasi, tidak meremehkan, tidak mengeksploitasi, apalagi
menyiksa, dan mendapatkan
kesejahteraan yang adil dan proporsional. Dengan
mengedepankan moral, etika, jujur dan amanah.
Kedua,
membongkar keyakinan bahwa akuntansi itu benar atau salah tidak dibutuhkan
pembuktian, sehingga dengan konsep akuntansi emansipasi ketika terjadi
pelanggaran dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui
siapa yang benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka
dilakukan perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun
jika oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. Ketiga membongkar
keyakinan bahwa akuntansi itu tidak membutuhkan moral, etika apalagi kejujuran
dan amanah, karena akuntansi merupakan sekuler. Dengan konsep akuntansi emansipasi
maka untuk tujuan income disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan,
kebijaksanaan, peri kemanusiaan dan cinta tanah air, sehingga peran moralitas,
etika, kejujuran dan amanah serta kecintaan terhadap pelestarian lingkungan,
bangsa dan negara sanggat dominan. Hal ini jelas menunjukan bahwa dengan konsep
akuntansi emansipasi akuntansi terbebas dari sekuler.
Referensi
:
Awing, A.C., The Fundamental Questions of Philosophy, London:
Routledge and Kegan Paul, 1951.
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Accounting
Theory, 4th edition, Singapore : Thomson Learning.
Binsar I. K. Telaumbanua, dan
Sumiyana, 2008. Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Study Empiris, Bursa Efek Indonesia
2004-2006). Even Studi Universitas Gadjah Mada
Deegan, C. 2006. Financial
Accounting Theory.2 Edition. Mcgraw-Hill
Australia Pty Ltd.
Dillard,
Jesse F. 1991. Accounting as a critical social science. Accounting, Auditing
& Accountability Journal 4 (1): 8-28.
Dwi Susilo, Teguh Djiwanto, Jaryono, 2004. Dampak Publikasi Laporan
Keuangan Terhadap Perilaku Return Saham Di Bursa Efek Jakarta. SMART : Vol. 2
No. 2 Mei : p.97-110
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat II, Yogyakarta:
Kanisius, 1980.
Hervi Andita Rahman 2008, Reaksi
pasar sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di bei Periode 2004-2006. Tesis
Universitas Diponegoro.
Hines,
Ruth D. 1989. The sociopolitical paradigm in financial accounting research. Accounting,
Auditing, and Accountability Journal 2 (1): 52-76.
Hines,
Ruth D. 1992. Accounting Filling The Negative Space. Accounting,
Organization, and Society 17 (3/4): 313-41.
Inu kencana Syafi’i, Filsafat kehidupan (Prakata), Jakarta: Bumi
Aksara, 1995.
Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.
Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.
Jujun S. Sumiasumantri. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer,
Jakarata: Pustaka Sinar harapan, 1990.
Kam,
Vernon. 1990. Accounting Theory. Second edition. New York: John Wiley
& Sons.
Lindung
Saut Maruli Sirait, 2005. Perkembangan efisiensi pasar modal Indonesia pada
Bursa Efek Jakarta (BEJ): Analisis reaksi pasar terhadap publikasi laporan
keuangan tahunan. Tesis Universitas Sumatra
Utara.
Nicky
Nathaniel SD, 2008. Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Studi Pada Saham-saham Real
Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Tesis Universitas Diponegoro.
Scott, W. R., 2009. Financial Accounting Theory. Five Edition. Prentice Hall Canada Inc. Scarborough.
Ontario.
Sofyan Shafry Harahap, 2001. Teory
Akuntansi, Edisi Revisi, Cet 4, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suriasumantri, Junjun S. 1984. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Tarmizi achmad 2003. Analisis kegunaan laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan investasi di pasar modal Indonesia. Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi. Vol. 5, No. 2. Agustus, 180-190
Tinker, T. (1985), Paper Prophets, Praeger Press, New York.
Tinker, T. (1986),
“Metaphor or Reification: Are Radical Humanists Really Libertarian
Anarchists?”, Journal of Management Studies, pp. 363-84.
Tinker, T., Merino, B.
and Neimark, M. (1982), “The Normative Origins of Positive Theories: Ideology
and Accounting Thought”, Accounting, Organizations and Society, pp. 167-200.
Titus, Harold H., dkk., Living Issues in Philasophy, Lihat juga
Terj. H. M. Rasyidi, Persoalan-Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang,
1987.
Tokoh Dunia R.A
Kartini Biografi Biografi dan Profil
Tokoh Terkenal.htm
Tricker,
R. I. 1978. Research in Accounting. Arthur Young Lecture No.1.
University of Glasgow Press.
Watts, R L. dan Zimmerman, J. L. 1986. Positive
Accounting Theory. Prentice- Hall International Edition.
Watts, R L. dan Zimmerman, J. L. 1990. “Positive
Accounting Theory: A Ten Year Perspective”. The Accounting Review. Vol 65. pp 131-156
Watts, R. L., dan Zimmerman, J. L. 1978. “Toward A
Positive Theory Of The Determination Of Accounting Standards,” Accounting
Review 53, 112-134
Wikipedia bahasa Indonesia, Kartini, ensiklopedia bebas.htm
William James. The varieties of religious experience. New York: The
Penguin American Library. 1982.
BAGIAN KEENAM
Akuntansi Emansiasi berpandangan bawah 1)
Manusia (buruh) bukan sebagai mesin, pendulang Income bagi kepentingan
manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan bagi kasta
tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi melaihat buruh,
manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik, 2) Ketika terjadi pelanggaran
dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui siapa yang
benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka dilakukan
perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun jika
oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. 3) Untuk tujuan income
disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan, kebijaksanaan, peri
kemanusiaan dan cinta tanah air, penekanannya adalah peran aktif moralitas, etika, kejujuran, amanah serta
kecintaan terhadap pelestarian lingkungan, bangsa dan negara.
Konsep Akuntansi Emansipasi
Berangkat dari
kebenaran logika berpikir pada bagian empat diatas, untuk dekonstruksi postulat
akuntansi dan konsep teori akuntansi berikut akan disajikan konsep
Empansipasi/Kesetaraan yang nantinya akan menggantikan nilai-nilai yang ada
pada nilia-nilai postulat akuntansi dan konsep teori akuntansi.
Kata emansipasi berasal dari bahasa latin yaitu “Emancipacio”, Emansipasi
secara umum adalah kesataraan hak. Kamus
besar bahasa Indonesia menyebutkan emansipasi merupakan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena
nilai emasipasi dalam dekonstruksi nilai postulat akuntansi dan konsep teori
akuntansi adalah Persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan
stakeholder yang meliputi mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan
diri, mendapatkan
perlakuan yang manusiawi sebagaimana
mestinya tanpa diskriminasi, tidak meremehkan, tidak mengeksploitasi, apalagi
menyiksa, dan mendapatkan kesejahteraan yang adil dan proporsional. Berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan (Jujur
& Amanah), Kebijaksanaan (mengedepankan kearifan local), Peri Kemanusiaan
(mengedepankan cinta kasih antar sesama) dan cinta tanah air (perlindungan
terhadap lingkungan, bangsa dan negara). Sehingga konsep ini berpandangan bahwa
Owners Capital, Owners Employess, Owners Manager dan Owener Society mendapatkan persamaan hak dalam hal
perlakukan kesejahteraan. Sehingga dalam pandangan emansipasi pemilik
perusahaan adalah pemodal, manajemen, buruh dan masyarakat.
Untuk itu, konsep
teoritis akuntansi merupakan pernyataan yang harus dapat dibuktikan
kebenarannya untuk menopang dan mewujudkan tujuan laporan keuangan yang
menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas yang
ditandai oleh adanya pengakuan pada kepemilikan bersama.
Dengan
demikian, perubahan yang diharapkan dari dekonstuksi akuntansi emansiasi ini adalah
Pertama, akuntansi melihat manusia (buruh) bukan sebagai mesin,
pendulang Income bagi kepentingan manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan
bagi kasta tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi
melaihat buruh, manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik. Sehingga baik buruh, manajemen dan pemodal mendapatkan
kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri,
mendapatkan perlakukan yang manusiawi sebagaimana
mestinya tanpa diskriminasi, tidak meremehkan, tidak mengeksploitasi, apalagi
menyiksa, dan mendapatkan
kesejahteraan yang adil dan proporsional. Dengan
mengedepankan moral, etika, jujur dan amanah.
Kedua,
membongkar keyakinan bahwa akuntansi itu benar atau salah tidak dibutuhkan
pembuktian, sehingga dengan konsep akuntansi emansipasi ketika terjadi
pelanggaran dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui
siapa yang benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka
dilakukan perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun
jika oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. Ketiga membongkar
keyakinan bahwa akuntansi itu tidak membutuhkan moral, etika apalagi kejujuran
dan amanah, karena akuntansi merupakan sekuler. Dengan konsep akuntansi emansipasi
maka untuk tujuan income disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan,
kebijaksanaan, peri kemanusiaan dan cinta tanah air, sehingga peran moralitas,
etika, kejujuran dan amanah serta kecintaan terhadap pelestarian lingkungan,
bangsa dan negara sanggat dominan. Hal ini jelas menunjukan bahwa dengan konsep
akuntansi emansipasi akuntansi terbebas dari sekuler.
Referensi
:
Awing, A.C., The Fundamental Questions of Philosophy, London:
Routledge and Kegan Paul, 1951.
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Accounting
Theory, 4th edition, Singapore : Thomson Learning.
Binsar I. K. Telaumbanua, dan
Sumiyana, 2008. Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Study Empiris, Bursa Efek Indonesia
2004-2006). Even Studi Universitas Gadjah Mada
Deegan, C. 2006. Financial
Accounting Theory.2 Edition. Mcgraw-Hill
Australia Pty Ltd.
Dillard,
Jesse F. 1991. Accounting as a critical social science. Accounting, Auditing
& Accountability Journal 4 (1): 8-28.
Dwi Susilo, Teguh Djiwanto, Jaryono, 2004. Dampak Publikasi Laporan
Keuangan Terhadap Perilaku Return Saham Di Bursa Efek Jakarta. SMART : Vol. 2
No. 2 Mei : p.97-110
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat II, Yogyakarta:
Kanisius, 1980.
Hervi Andita Rahman 2008, Reaksi
pasar sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di bei Periode 2004-2006. Tesis
Universitas Diponegoro.
Hines,
Ruth D. 1989. The sociopolitical paradigm in financial accounting research. Accounting,
Auditing, and Accountability Journal 2 (1): 52-76.
Hines,
Ruth D. 1992. Accounting Filling The Negative Space. Accounting,
Organization, and Society 17 (3/4): 313-41.
Inu kencana Syafi’i, Filsafat kehidupan (Prakata), Jakarta: Bumi
Aksara, 1995.
Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.
Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.
Jujun S. Sumiasumantri. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer,
Jakarata: Pustaka Sinar harapan, 1990.
Kam,
Vernon. 1990. Accounting Theory. Second edition. New York: John Wiley
& Sons.
Lindung
Saut Maruli Sirait, 2005. Perkembangan efisiensi pasar modal Indonesia pada
Bursa Efek Jakarta (BEJ): Analisis reaksi pasar terhadap publikasi laporan
keuangan tahunan. Tesis Universitas Sumatra
Utara.
Nicky
Nathaniel SD, 2008. Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Studi Pada Saham-saham Real
Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Tesis Universitas Diponegoro.
Scott, W. R., 2009. Financial Accounting Theory. Five Edition. Prentice Hall Canada Inc. Scarborough.
Ontario.
Sofyan Shafry Harahap, 2001. Teory
Akuntansi, Edisi Revisi, Cet 4, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suriasumantri, Junjun S. 1984. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Tarmizi achmad 2003. Analisis kegunaan laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan investasi di pasar modal Indonesia. Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi. Vol. 5, No. 2. Agustus, 180-190
Tinker, T. (1985), Paper Prophets, Praeger Press, New York.
Tinker, T. (1986),
“Metaphor or Reification: Are Radical Humanists Really Libertarian
Anarchists?”, Journal of Management Studies, pp. 363-84.
Tinker, T., Merino, B.
and Neimark, M. (1982), “The Normative Origins of Positive Theories: Ideology
and Accounting Thought”, Accounting, Organizations and Society, pp. 167-200.
Titus, Harold H., dkk., Living Issues in Philasophy, Lihat juga
Terj. H. M. Rasyidi, Persoalan-Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang,
1987.
Tokoh Dunia R.A
Kartini Biografi Biografi dan Profil
Tokoh Terkenal.htm
Tricker,
R. I. 1978. Research in Accounting. Arthur Young Lecture No.1.
University of Glasgow Press.
Watts, R L. dan Zimmerman, J. L. 1986. Positive
Accounting Theory. Prentice- Hall International Edition.
Watts, R L. dan Zimmerman, J. L. 1990. “Positive
Accounting Theory: A Ten Year Perspective”. The Accounting Review. Vol 65. pp 131-156
Watts, R. L., dan Zimmerman, J. L. 1978. “Toward A
Positive Theory Of The Determination Of Accounting Standards,” Accounting
Review 53, 112-134
Wikipedia bahasa Indonesia, Kartini, ensiklopedia bebas.htm
William James. The varieties of religious experience. New York: The
Penguin American Library. 1982.
BAGIAN KEENAM
Akuntansi Emansiasi berpandangan bawah 1)
Manusia (buruh) bukan sebagai mesin, pendulang Income bagi kepentingan
manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan bagi kasta
tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi melaihat buruh,
manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik, 2) Ketika terjadi pelanggaran
dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui siapa yang
benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka dilakukan
perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun jika
oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. 3) Untuk tujuan income
disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan, kebijaksanaan, peri
kemanusiaan dan cinta tanah air, penekanannya adalah peran aktif moralitas, etika, kejujuran, amanah serta
kecintaan terhadap pelestarian lingkungan, bangsa dan negara.
Konsep Akuntansi Emansipasi
Berangkat dari
kebenaran logika berpikir pada bagian empat diatas, untuk dekonstruksi postulat
akuntansi dan konsep teori akuntansi berikut akan disajikan konsep
Empansipasi/Kesetaraan yang nantinya akan menggantikan nilai-nilai yang ada
pada nilia-nilai postulat akuntansi dan konsep teori akuntansi.
Kata emansipasi berasal dari bahasa latin yaitu “Emancipacio”, Emansipasi
secara umum adalah kesataraan hak. Kamus
besar bahasa Indonesia menyebutkan emansipasi merupakan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena
nilai emasipasi dalam dekonstruksi nilai postulat akuntansi dan konsep teori
akuntansi adalah Persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan
stakeholder yang meliputi mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan
diri, mendapatkan
perlakuan yang manusiawi sebagaimana
mestinya tanpa diskriminasi, tidak meremehkan, tidak mengeksploitasi, apalagi
menyiksa, dan mendapatkan kesejahteraan yang adil dan proporsional. Berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan (Jujur
& Amanah), Kebijaksanaan (mengedepankan kearifan local), Peri Kemanusiaan
(mengedepankan cinta kasih antar sesama) dan cinta tanah air (perlindungan
terhadap lingkungan, bangsa dan negara). Sehingga konsep ini berpandangan bahwa
Owners Capital, Owners Employess, Owners Manager dan Owener Society mendapatkan persamaan hak dalam hal
perlakukan kesejahteraan. Sehingga dalam pandangan emansipasi pemilik
perusahaan adalah pemodal, manajemen, buruh dan masyarakat.
Untuk itu, konsep
teoritis akuntansi merupakan pernyataan yang harus dapat dibuktikan
kebenarannya untuk menopang dan mewujudkan tujuan laporan keuangan yang
menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas yang
ditandai oleh adanya pengakuan pada kepemilikan bersama.
Dengan
demikian, perubahan yang diharapkan dari dekonstuksi akuntansi emansiasi ini adalah
Pertama, akuntansi melihat manusia (buruh) bukan sebagai mesin,
pendulang Income bagi kepentingan manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan
bagi kasta tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi
melaihat buruh, manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik. Sehingga baik buruh, manajemen dan pemodal mendapatkan
kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri,
mendapatkan perlakukan yang manusiawi sebagaimana
mestinya tanpa diskriminasi, tidak meremehkan, tidak mengeksploitasi, apalagi
menyiksa, dan mendapatkan
kesejahteraan yang adil dan proporsional. Dengan
mengedepankan moral, etika, jujur dan amanah.
Kedua,
membongkar keyakinan bahwa akuntansi itu benar atau salah tidak dibutuhkan
pembuktian, sehingga dengan konsep akuntansi emansipasi ketika terjadi
pelanggaran dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui
siapa yang benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka
dilakukan perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun
jika oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. Ketiga membongkar
keyakinan bahwa akuntansi itu tidak membutuhkan moral, etika apalagi kejujuran
dan amanah, karena akuntansi merupakan sekuler. Dengan konsep akuntansi emansipasi
maka untuk tujuan income disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan,
kebijaksanaan, peri kemanusiaan dan cinta tanah air, sehingga peran moralitas,
etika, kejujuran dan amanah serta kecintaan terhadap pelestarian lingkungan,
bangsa dan negara sanggat dominan. Hal ini jelas menunjukan bahwa dengan konsep
akuntansi emansipasi akuntansi terbebas dari sekuler.
Referensi
:
Awing, A.C., The Fundamental Questions of Philosophy, London:
Routledge and Kegan Paul, 1951.
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Accounting
Theory, 4th edition, Singapore : Thomson Learning.
Binsar I. K. Telaumbanua, dan
Sumiyana, 2008. Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Study Empiris, Bursa Efek Indonesia
2004-2006). Even Studi Universitas Gadjah Mada
Deegan, C. 2006. Financial
Accounting Theory.2 Edition. Mcgraw-Hill
Australia Pty Ltd.
Dillard,
Jesse F. 1991. Accounting as a critical social science. Accounting, Auditing
& Accountability Journal 4 (1): 8-28.
Dwi Susilo, Teguh Djiwanto, Jaryono, 2004. Dampak Publikasi Laporan
Keuangan Terhadap Perilaku Return Saham Di Bursa Efek Jakarta. SMART : Vol. 2
No. 2 Mei : p.97-110
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat II, Yogyakarta:
Kanisius, 1980.
Hervi Andita Rahman 2008, Reaksi
pasar sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di bei Periode 2004-2006. Tesis
Universitas Diponegoro.
Hines,
Ruth D. 1989. The sociopolitical paradigm in financial accounting research. Accounting,
Auditing, and Accountability Journal 2 (1): 52-76.
Hines,
Ruth D. 1992. Accounting Filling The Negative Space. Accounting,
Organization, and Society 17 (3/4): 313-41.
Inu kencana Syafi’i, Filsafat kehidupan (Prakata), Jakarta: Bumi
Aksara, 1995.
Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.
Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.
Jujun S. Sumiasumantri. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer,
Jakarata: Pustaka Sinar harapan, 1990.
Kam,
Vernon. 1990. Accounting Theory. Second edition. New York: John Wiley
& Sons.
Lindung
Saut Maruli Sirait, 2005. Perkembangan efisiensi pasar modal Indonesia pada
Bursa Efek Jakarta (BEJ): Analisis reaksi pasar terhadap publikasi laporan
keuangan tahunan. Tesis Universitas Sumatra
Utara.
Nicky
Nathaniel SD, 2008. Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Studi Pada Saham-saham Real
Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Tesis Universitas Diponegoro.
Scott, W. R., 2009. Financial Accounting Theory. Five Edition. Prentice Hall Canada Inc. Scarborough.
Ontario.
Sofyan Shafry Harahap, 2001. Teory
Akuntansi, Edisi Revisi, Cet 4, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suriasumantri, Junjun S. 1984. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Tarmizi achmad 2003. Analisis kegunaan laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan investasi di pasar modal Indonesia. Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi. Vol. 5, No. 2. Agustus, 180-190
Tinker, T. (1985), Paper Prophets, Praeger Press, New York.
Tinker, T. (1986),
“Metaphor or Reification: Are Radical Humanists Really Libertarian
Anarchists?”, Journal of Management Studies, pp. 363-84.
Tinker, T., Merino, B.
and Neimark, M. (1982), “The Normative Origins of Positive Theories: Ideology
and Accounting Thought”, Accounting, Organizations and Society, pp. 167-200.
Titus, Harold H., dkk., Living Issues in Philasophy, Lihat juga
Terj. H. M. Rasyidi, Persoalan-Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang,
1987.
Tokoh Dunia R.A
Kartini Biografi Biografi dan Profil
Tokoh Terkenal.htm
Tricker,
R. I. 1978. Research in Accounting. Arthur Young Lecture No.1.
University of Glasgow Press.
Watts, R L. dan Zimmerman, J. L. 1986. Positive
Accounting Theory. Prentice- Hall International Edition.
Watts, R L. dan Zimmerman, J. L. 1990. “Positive
Accounting Theory: A Ten Year Perspective”. The Accounting Review. Vol 65. pp 131-156
Watts, R. L., dan Zimmerman, J. L. 1978. “Toward A
Positive Theory Of The Determination Of Accounting Standards,” Accounting
Review 53, 112-134
Wikipedia bahasa Indonesia, Kartini, ensiklopedia bebas.htm
William James. The varieties of religious experience. New York: The
Penguin American Library. 1982.
BAGIAN KEENAM
Akuntansi Emansiasi berpandangan bawah 1)
Manusia (buruh) bukan sebagai mesin, pendulang Income bagi kepentingan
manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan bagi kasta
tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi melaihat buruh,
manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik, 2) Ketika terjadi pelanggaran
dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui siapa yang
benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka dilakukan
perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun jika
oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. 3) Untuk tujuan income
disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan, kebijaksanaan, peri
kemanusiaan dan cinta tanah air, penekanannya adalah peran aktif moralitas, etika, kejujuran, amanah serta
kecintaan terhadap pelestarian lingkungan, bangsa dan negara.
Konsep Akuntansi Emansipasi
Berangkat dari
kebenaran logika berpikir pada bagian empat diatas, untuk dekonstruksi postulat
akuntansi dan konsep teori akuntansi berikut akan disajikan konsep
Empansipasi/Kesetaraan yang nantinya akan menggantikan nilai-nilai yang ada
pada nilia-nilai postulat akuntansi dan konsep teori akuntansi.
Kata emansipasi berasal dari bahasa latin yaitu “Emancipacio”, Emansipasi
secara umum adalah kesataraan hak. Kamus
besar bahasa Indonesia menyebutkan emansipasi merupakan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena
nilai emasipasi dalam dekonstruksi nilai postulat akuntansi dan konsep teori
akuntansi adalah Persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan
stakeholder yang meliputi mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan
diri, mendapatkan
perlakuan yang manusiawi sebagaimana
mestinya tanpa diskriminasi, tidak meremehkan, tidak mengeksploitasi, apalagi
menyiksa, dan mendapatkan kesejahteraan yang adil dan proporsional. Berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan (Jujur
& Amanah), Kebijaksanaan (mengedepankan kearifan local), Peri Kemanusiaan
(mengedepankan cinta kasih antar sesama) dan cinta tanah air (perlindungan
terhadap lingkungan, bangsa dan negara). Sehingga konsep ini berpandangan bahwa
Owners Capital, Owners Employess, Owners Manager dan Owener Society mendapatkan persamaan hak dalam hal
perlakukan kesejahteraan. Sehingga dalam pandangan emansipasi pemilik
perusahaan adalah pemodal, manajemen, buruh dan masyarakat.
Untuk itu, konsep
teoritis akuntansi merupakan pernyataan yang harus dapat dibuktikan
kebenarannya untuk menopang dan mewujudkan tujuan laporan keuangan yang
menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas yang
ditandai oleh adanya pengakuan pada kepemilikan bersama.
Dengan
demikian, perubahan yang diharapkan dari dekonstuksi akuntansi emansiasi ini adalah
Pertama, akuntansi melihat manusia (buruh) bukan sebagai mesin,
pendulang Income bagi kepentingan manajemen dan Kas untuk meningkatkan kekayaan/kesejahteraan
bagi kasta tertinggi dalam akuntansi yakni pemilik modal, namun akuntansi
melaihat buruh, manajemen dan pemodal adalah sama-sama pemilik. Sehingga baik buruh, manajemen dan pemodal mendapatkan
kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri,
mendapatkan perlakukan yang manusiawi sebagaimana
mestinya tanpa diskriminasi, tidak meremehkan, tidak mengeksploitasi, apalagi
menyiksa, dan mendapatkan
kesejahteraan yang adil dan proporsional. Dengan
mengedepankan moral, etika, jujur dan amanah.
Kedua,
membongkar keyakinan bahwa akuntansi itu benar atau salah tidak dibutuhkan
pembuktian, sehingga dengan konsep akuntansi emansipasi ketika terjadi
pelanggaran dalam praktek akuntansi perlu ada pembuktian sehingga diketahui
siapa yang benar dan siapa yang salah jika yang salah adalah akuntansi maka
dilakukan perbaikan konsep teori yang melatarbelakangi praktek akuntansi. Namun
jika oknum yang salah maka sangki tegas harus diberikan. Ketiga membongkar
keyakinan bahwa akuntansi itu tidak membutuhkan moral, etika apalagi kejujuran
dan amanah, karena akuntansi merupakan sekuler. Dengan konsep akuntansi emansipasi
maka untuk tujuan income disyaratkan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan,
kebijaksanaan, peri kemanusiaan dan cinta tanah air, sehingga peran moralitas,
etika, kejujuran dan amanah serta kecintaan terhadap pelestarian lingkungan,
bangsa dan negara sanggat dominan. Hal ini jelas menunjukan bahwa dengan konsep
akuntansi emansipasi akuntansi terbebas dari sekuler.
Referensi
:
Awing, A.C., The Fundamental Questions of Philosophy, London:
Routledge and Kegan Paul, 1951.
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Accounting
Theory, 4th edition, Singapore : Thomson Learning.
Binsar I. K. Telaumbanua, dan
Sumiyana, 2008. Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Study Empiris, Bursa Efek Indonesia
2004-2006). Even Studi Universitas Gadjah Mada
Deegan, C. 2006. Financial
Accounting Theory.2 Edition. Mcgraw-Hill
Australia Pty Ltd.
Dillard,
Jesse F. 1991. Accounting as a critical social science. Accounting, Auditing
& Accountability Journal 4 (1): 8-28.
Dwi Susilo, Teguh Djiwanto, Jaryono, 2004. Dampak Publikasi Laporan
Keuangan Terhadap Perilaku Return Saham Di Bursa Efek Jakarta. SMART : Vol. 2
No. 2 Mei : p.97-110
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat II, Yogyakarta:
Kanisius, 1980.
Hervi Andita Rahman 2008, Reaksi
pasar sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di bei Periode 2004-2006. Tesis
Universitas Diponegoro.
Hines,
Ruth D. 1989. The sociopolitical paradigm in financial accounting research. Accounting,
Auditing, and Accountability Journal 2 (1): 52-76.
Hines,
Ruth D. 1992. Accounting Filling The Negative Space. Accounting,
Organization, and Society 17 (3/4): 313-41.
Inu kencana Syafi’i, Filsafat kehidupan (Prakata), Jakarta: Bumi
Aksara, 1995.
Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.
Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.
Jujun S. Sumiasumantri. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer,
Jakarata: Pustaka Sinar harapan, 1990.
Kam,
Vernon. 1990. Accounting Theory. Second edition. New York: John Wiley
& Sons.
Lindung
Saut Maruli Sirait, 2005. Perkembangan efisiensi pasar modal Indonesia pada
Bursa Efek Jakarta (BEJ): Analisis reaksi pasar terhadap publikasi laporan
keuangan tahunan. Tesis Universitas Sumatra
Utara.
Nicky
Nathaniel SD, 2008. Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Studi Pada Saham-saham Real
Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Tesis Universitas Diponegoro.
Scott, W. R., 2009. Financial Accounting Theory. Five Edition. Prentice Hall Canada Inc. Scarborough.
Ontario.
Sofyan Shafry Harahap, 2001. Teory
Akuntansi, Edisi Revisi, Cet 4, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suriasumantri, Junjun S. 1984. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Tarmizi achmad 2003. Analisis kegunaan laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan investasi di pasar modal Indonesia. Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi. Vol. 5, No. 2. Agustus, 180-190
Tinker, T. (1985), Paper Prophets, Praeger Press, New York.
Tinker, T. (1986),
“Metaphor or Reification: Are Radical Humanists Really Libertarian
Anarchists?”, Journal of Management Studies, pp. 363-84.
Tinker, T., Merino, B.
and Neimark, M. (1982), “The Normative Origins of Positive Theories: Ideology
and Accounting Thought”, Accounting, Organizations and Society, pp. 167-200.
Titus, Harold H., dkk., Living Issues in Philasophy, Lihat juga
Terj. H. M. Rasyidi, Persoalan-Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang,
1987.
Tokoh Dunia R.A
Kartini Biografi Biografi dan Profil
Tokoh Terkenal.htm
Tricker,
R. I. 1978. Research in Accounting. Arthur Young Lecture No.1.
University of Glasgow Press.
Watts, R L. dan Zimmerman, J. L. 1986. Positive
Accounting Theory. Prentice- Hall International Edition.
Watts, R L. dan Zimmerman, J. L. 1990. “Positive
Accounting Theory: A Ten Year Perspective”. The Accounting Review. Vol 65. pp 131-156
Watts, R. L., dan Zimmerman, J. L. 1978. “Toward A
Positive Theory Of The Determination Of Accounting Standards,” Accounting
Review 53, 112-134
Wikipedia bahasa Indonesia, Kartini, ensiklopedia bebas.htm
William James. The varieties of religious experience. New York: The
Penguin American Library. 1982.
Langganan:
Postingan (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(33)
-
▼
Juli
(11)
-
▼
Jul 18
(8)
- AKUNTANSI EMANSIPASI : AGENDA DEKONSTRUKSI AKUNTANSI
- AKUNTANSI EMANSIPASI : AGENDA DEKONSTRUKSI AKUNTANSI
- AKUNTANSI EMANSIPASI : AGENDA DEKONSTRUKSI AKUNTANSI
- AKUNTANSI EMANSIPASI : AGENDA DEKONSTRUKSI AKUNTANSI
- AKUNTANSI EMANSIPASI : AGENDA DEKONSTRUKSI AKUNTANSI
- AKUNTANSI EMANSIPASI : AGENDA DEKONSTRUKSI AKUNTANSI
- AKUNTANSI EMANSIPASI : AGENDA DEKONSTRUKSI AKUNTANSI
- AKUNTANSI EMANSIPASI : AGENDA DEKONSTRUKSI AKUNTANSI
-
▼
Jul 18
(8)
-
▼
Juli
(11)